Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Palagan Tank Leopard 2 Sebagai Main Battle Tank

image-gnews
Tank Leopard 2 Angkatan Darat Jerman menembak dalam latihan militer kelompok NATO Crystal Arrow 2021 di Adazi, Latvia, 26 Maret 2021. REUTERS/Ints Kalnins
Tank Leopard 2 Angkatan Darat Jerman menembak dalam latihan militer kelompok NATO Crystal Arrow 2021 di Adazi, Latvia, 26 Maret 2021. REUTERS/Ints Kalnins
Iklan

TEMPO.CO, Berlin -Ukraina sedang mengupayakan datangnya Tank Leopard 2 sebagai bantuan dari sejumlah negara Barat. Tank yang termasuk dalam Main Battle Tank atau MBT ini memiliki spesifikasi mengerikan yang dapat memberikan perubahan pada perang Rusia Ukraina yang berkepanjangan.  

Sejarah Tank Leopard sebagai MBT

Dilansir dari laman military-today.com,  pengembangan Tank Tempur Utama alias MBT Leopard 2 dimulai pada tahun 1970, dan hanya beberapa tahun setelah Leopard 1 mulai beroperasi. 

Rheinmetall siap untuk memasok hingga 50 tank Leopard 1 ke Ukraina, mengutip Papperger bahwa Leopard 1 pertama dapat dikirimkan dalam enam minggu jika Bundestag, parlemen Jerman, memberikan persetujuannya. Foto : wikipedia 

Pada masa itu, bentrokan antara NATO dan Pakta Warsawa mungkin terjadi dan tentara Jerman Barat membutuhkan tank yang terlindungi dengan baik, yang akan lebih unggul dari model yang diperkenalkan di Blok Timur. Purwarupa pertama Leopard 2 diselesaikan pada tahun 1972. 

Baca : Jerman Resmi Umumkan Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina

Pada tahun 1977 Bundeswehr awalnya memesan 1.800 MBT ini untuk melengkapi dan menggantikan Leopard 1. Produksi pertama sebanyak 30 tank diselesaikan pada tahun 1979 dan Leopard 2 diadopsi oleh tentara Jerman Barat pada tahun yang sama. Pada saat diperkenalkan, itu adalah desain yang sangat maju dan sukses.  

Kemudian pada 1993, tentara Jerman mengoperasikan total 2.155 MBT ini. Leopard 2 juga sukses secara komersial dan diekspor ke seluruh dunia. Operator ekspor tersebut adalah Belanda (445 tank), Swiss (380 tank, dikenal secara lokal sebagai Pz.87), Swedia (160 Strv 121 dan 120 Strv 122), Spanyol, Turki (354), dan beberapa negara lainnya. Sejumlah tank Leopard 2 dijual ke negara lain dari stok surplus Jerman dan Belanda. Dan pada 2019 lalu, total sudah ada 16 negara yang menggunakan tank ini. 

Varian Tank Leopard 2

Masih dari sumber serupa, tank buatan Jerman ini memiliki sejumlah varian yang pernah dibuat. Antara lain: 

1. Leopard 2A1 

Tank Leopard jenis ini telah meningkatkan perlindungan lapis baja. Sejumlah komponen diperbaiki agar lebih andal.

Sebagai perkembangan dari 2A1, Leopard 2A2 dilengkapi...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

20 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

2 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

2 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.


Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024.   TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.